Rengganis Argapura. Seorang lelaki tanpa ayah dari keluarga berada. Tinggal bersama ibu dan adiknya di sekitar lokalisasi prostitusi kota. Sheila Andini –adik Rengganis–, perempuan berkursi roda yang selalu menggenggam Alquran di pangkuan. Friksi menggerakkan Rengganis untuk menelusuri romantisme masa lalu. Di kota, gunung, dan pantai. Pengejawantahan miniatur tanah Jawa. Garis hidup menemukan Rengganis dengan Kekasih hingga “manusia gila”. Semesta menempanya, mengubah “Walah, Tai Asu!” dalam lidah menjadi kalimat sakti “Wala Tai’Asu”. “Kujadikan tangan sebagai bantalan. Kuluruskan kaki hingga ujung dipan. Kupejamkan mata untuk mendamaikan pikiran. Kunikmati rotasi bumi berputar pelan-pelan. Menikmati hidup kadang sesederhana ini.”