Undang-undang Adat Krui [sumber elektronis]
Undang-undang Adat Krui [sumber elektronis]
Undang-undang Adat Krui [sumber elektronis]
Undang-undang Adat Krui [sumber elektronis]
Undang-undang Adat Krui [sumber elektronis]
Undang-undang Adat Krui [sumber elektronis]
Undang-undang Adat Krui [sumber elektronis]
Undang-undang Adat Krui [sumber elektronis]
Undang-undang Adat Krui [sumber elektronis]
Undang-undang Adat Krui [sumber elektronis]
Undang-undang Adat Krui [sumber elektronis]
Undang-undang Adat Krui [sumber elektronis]
Undang-undang Adat Krui [sumber elektronis]
Undang-undang Adat Krui [sumber elektronis]
Undang-undang Adat Krui [sumber elektronis]
Undang-undang Adat Krui [sumber elektronis]
Undang-undang Adat Krui [sumber elektronis]
Undang-undang Adat Krui [sumber elektronis]
Undang-undang Adat Krui [sumber elektronis]
Undang-undang Adat Krui [sumber elektronis]
Undang-undang Adat Krui [sumber elektronis]
Undang-undang Adat Krui [sumber elektronis]
Undang-undang Adat Krui [sumber elektronis]
Undang-undang Adat Krui [sumber elektronis]
Undang-undang Adat Krui [sumber elektronis]
Undang-undang Adat Krui [sumber elektronis]
Undang-undang Adat Krui [sumber elektronis]
Undang-undang Adat Krui [sumber elektronis]
Undang-undang Adat Krui [sumber elektronis]
Undang-undang Adat Krui [sumber elektronis]
Undang-undang Adat Krui [sumber elektronis]
Undang-undang Adat Krui [sumber elektronis]
Undang-undang Adat Krui [sumber elektronis]
Undang-undang Adat Krui [sumber elektronis]
Undang-undang Adat Krui [sumber elektronis]
Undang-undang Adat Krui [sumber elektronis]
Undang-undang Adat Krui [sumber elektronis]
Undang-undang Adat Krui [sumber elektronis]
Undang-undang Adat Krui [sumber elektronis]
Undang-undang Adat Krui [sumber elektronis]
Undang-undang Adat Krui [sumber elektronis]
Undang-undang Adat Krui [sumber elektronis]
Undang-undang Adat Krui [sumber elektronis]
Undang-undang Adat Krui [sumber elektronis]
Undang-undang Adat Krui [sumber elektronis]
Undang-undang Adat Krui [sumber elektronis]
Undang-undang Adat Krui [sumber elektronis]
Undang-undang Adat Krui [sumber elektronis]
Undang-undang Adat Krui [sumber elektronis]
Undang-undang Adat Krui [sumber elektronis]
Undang-undang Adat Krui [sumber elektronis]
Undang-undang Adat Krui [sumber elektronis]
Undang-undang Adat Krui [sumber elektronis]
Undang-undang Adat Krui [sumber elektronis]
Undang-undang Adat Krui [sumber elektronis]
Undang-undang Adat Krui [sumber elektronis]
Undang-undang Adat Krui [sumber elektronis]
Undang-undang Adat Krui [sumber elektronis]
Undang-undang Adat Krui [sumber elektronis]
Undang-undang Adat Krui [sumber elektronis]

Deskripsi:

Pada era kolonial, Krui masih menjadi bagian wilayah Keresidenan Bengkulu. Setelah Indonesia merdeka dan Provinsi Lampung terbentuk, Krui menjadi bagian dari Provinsi Lampung. Untuk menuju Pesisir Barat dapat ditempuh melalui dua jalur darat, yaitu Lintas Tengah (lewat Bukit Kemuning dan Liwa) dan Lintas Barat (lewat Kotaagung). Jarak tempuh dari Bandarlampung ke Pesisir Barat sekitar tujuh jam perjalanan darat. Kita akan disuguhi pemandangan alam yang menawan. Jika melalui Kotaagung, kita akan melihat pemandangan pantai di sisi kiri dan perbukitan di sisi kanan, juga melintasi Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS). Jika melalui Liwa, kita akan turun naik bukit dengan panorama hijau hutan. Dengan keindahan alam pantainya, Pesisir Barat menjadi destinasi wisata dan olahraga selancar. Banyak penggemar selancar mancanegara yang memilih Krui sebagai tujuan alternatif setelah Bali dan Nias. Sepanjang pantai Krui sampai ke perbatasan Bengkulu, banyak spot menarik untuk peselancar. Tidak mengherankan jika melihat bule lalu-lalang bahkan bermukim di Krui. Mereka menikmati suasana laut dan alam Krui yang lebih indang dan tenang. Jika cuaca cerah, kita juga bisa menyaksikan pemandangan matahari tenggelam di sepanjang pantai Pesisir Bara

Eksemplar:

No Kondisi Harga Ketersediaan Lokasi Perpustakaan Lokasi Penyimpanan