Berbicara tentang arah tranformasi masyarakat Indonesia dalam perspektif sejarah yang panjang, tidak terelakkan menunjukan pola-polanya, filsafat kesejarahannya, Driving force yang memungkinkan “perintah sejarah” itu berlangsung, dan tentu saja adalah akibat-akibatnya. Prof.Dr. Djoko Suryo telah menunjukan dengan cermat hal itu, terutama dalam naskah pidato guru besarnya (1998) yang dapat kita baca dalam buku ini. Dalam buku ini tidak hanya menyajikan tema dan metodologi sejarah sosial, yang mana beliau menjadi bagian dari pengukuhan semesta sejarah sosial di UGM, Tentang sejarah kota, sejarah kebudayaan,dan tranformasi, masyarakat Indonesia, namun tidak ketinggalan disajikan tulisan tentang terorisme, sebagai bukti keprihatinan seorang sejarawan terhadap persoalan yang sedang aktual , Prof, Dr. Djoko Suryo Secara khusus- juga memberi tawaran tentang pendekatan visi terhadap penulisan sejarah Indonesia. Pendekatan ini dimaksudkan agar sejarawan dapat memiliki pilihan alternative untuk lebih leluasa menekankan fokus kajiannya pada persoalan persoalan yang berkaitan dengan masa kini dan masa yang akan datang, untuk tidak hanya terkungkung pada penekanan persoalan masa lampau saja. Juga agar dapat disajikan gambaran keberlanjutan dan perubahan, kajian masyarakat dalam periode panjang (longee duree) yang diliputi masa lampau, masa kini, dan masa yang akan datang, sehingga dapat menjadikan kajian sejarah lebih bermakna (meaningful) dan berdayaguna lebih luas.