Tak mudah untuk menafsir puisipuisi karya penyair kontemporer dengan cara konvensional. Tidak juga mudah menafsir struktur (lahir dan batin) puisi, betapa pun saya mencoba menghubungkannya dengan kehidupan pengarang atau konteks zaman penciptaan puisi. Puisi-puisi Sutardji Calzoum Bachri, ketika dibaca penyairnya, memang menghadirkan keindahan yang memukau. Ekspresi wajah, gesture, kekuatan intonasi Sutardji Calzoum Bachri mengantarkan puisi-puisinya secara utuh: imaji yang hadir bersamaan dengan makna, keindahan, getar rasa, dan keagungannya. Akan tetapi, menafsir sendiri puisi-puisi Sutardji Calzoum Bachri, kita sering kali tergagap-gagap untuk menemukan maknanya. Kehadiran buku ini menjadi bermanfaat pada kita manakala membaca puisi-puisi kontemporer dan kesulitan memaknainya. Mahmud Hidayat sadar benar akan kegagalan guru dan siswa untuk menafsir puisi-puisi kontemporer. Kegagalan tafsir ini menyebabkan estetika, kedalaman nilai rasa, dan penyimpangan-penyimpangan puisi kontemporer tak hadir, atau salah ditafsir.