Awalnya, ide muncul dari permenungan penulis terkait masih kurangnya data dan informasi tentang perikanan mangrove khususnya di Teluk Maumere, Indonesia. Ternyata, hal senada juga pernah disampaikan oleh beberapa pakar, seperti Lee, et al. (2014) bahwa penelitian yang mengukur kontribusi mangrove terhadap perikanan masih terbatas. Kekurangan ini sangat mencolok di Indonesia, di jantung keanekaragaman hayati segitiga karang tropis Indo-Pasifik (Indo-Pacific Coral Triangle Biodiversity Hotspot), yang juga merupakan pusat keanekaragaman hayati mangrove (Alongi, et al., 2016; Fernandes, et al., 2012). Dalam hal ini, Teluk Maumere bisa dianggap penting karena di lokasi ini pernah hadir beberapa program/proyek besar bidang kelautan dan perikanan, seperti COREMAP-AusAID, COREMAP-World Bank, Wetlands International Indonesia Programme. Selain itu, status yang diberikan oleh Pemerintah Pusat RI dan masih berlaku hingga kini yaitu Taman Wisata Alam Laut (TWAL) Teluk Maumere.