<< / >>

Deskripsi:

Buku ini adalah lembaran-lembaran bercahaya dan mulia dari shirah Rasulullah saw. yang ditulis oleh guru kita, Dr. Musthafa as-Siba’i rahimahullah. Beliau berharap bisa kembali menghidupkan jiwa-jiwa para mahasiswanya di Fakultas Syariah, tempat beliau mengajar. Membawa mereka dan para pemuda Islam serta para dai ke telaga kerinduan untuk selalu berusaha mengkaji shirah Baginda Rasulullah saw. yang suci. Mengambil pelajaran-pelajaran yang akan menjadikan mereka teladan bagi manusia dalam keistiqomahan dan kebaikan perilaku. Bagaimana tidak? Shirah Nabi saw. mampu memaparkan kepada mereka sejarah Nabi paling mulia dan manusia paling agung yang pernah ada. Para pembaca buku ini akan dengan mudah menemukan guru kita, Dr. Musthafa as-Siba’i, sebagai sosok dai yang begitu mendalam analisanya tentang shirah Nabi dalam bingkai dai dan dakwahnya serta rasul dan risalahnya. Dari berbagai pengalaman—dalam menggambarkan langkah-langkah Nabi saw. saat menanam benih-benih dakwah dan hidayah—beliau berusaha menyuguhkan pelajaran demi pelajaran untuk para dai di mana pun mereka berada. Oleh karena itu, beliau menulis shirah ini tidak seperti para sejarawan ketika menulis sejarah. Beliau juga tidak mau menghabiskan tenaga untuk berargumentasi sebagaimanapara fuqaha’ dan ahli filsafat. Akan tetapi, beliau—pertama kali dan sebelum segala sesuatu—memakai kacamata juru dakwah yang berpengalaman melihat bahwa dalam shirah Nabi yang agung terdapat keteladanan bagi para juru dakwah dan para pembaharu. Beliau di banyak tempat dalam buku ini berusaha membentangkan jalan bagi para pemuda Islam untuk menjadi juru dakwah dan hidayah serta penerang jalan bagi umat. Maka beliau menyuguhkan shirah Nabi saw. yang mampu memberi gizi bagi para dai. Memberi secercah asa kepada mereka. Mensuplai pengalaman-pengalaman yang sarat dengan nilai yang hidup dan dinamis yang mampu mengangkat beban dan rantai-rantai yang selama ini membelenggu mereka. Sungguh pengantar ini tidak akan cukup untuk membicarakan apa yang telah ditelaah oleh Dr. Musthafa as-Siba’i secara mendalam dari segala perspektif, khususnya dari perspektif tarbiyah dan dakwah. Di sini saya bisa merasakan bahwa pokok gagasan yang hendak dihadirkan adalah penafsiran firman Allah SWT: “Sungguh telah ada dalam diri Rasul suri teladan yang baik, yaitu bagi orang yang mengharapkan perjumpaan dengan Allah dan hari akhir.” Keteladanan dalam semua sisi dan bidang. Dan sungguh Dr. Musthafa as-Siba’i adalah di antara orang yang sangat berharap perjumpaan dengan Allah SWT dan hari akhir. Hal ini bisa dilihat dari kemampuan beliau untuk menjangkau berbagai bidang shirah nabawiyyah tersebut, juga kelihaian beliau untuk memaparkannya secara komprehensif dan mendalam kepada manusia. Gaya tulisan beliau dalam buku ini adalah gaya tulisan yang sangat tajam, mendalam di satu sisi, sangat kuat, dan berpengaruh di sisi yang lain. Dr. Musthafa as-Siba’i, semoga Allah SWT meridhainya, meninggal dunia, sedangkan jiwa beliau begitu damai karena kontribusi dan amal yang telah beliau berikan. Ruhnya sangat tenang dengan dakwah Islam dan risalah agung Al -Qur’an. Beliau kembali kepada Allah SWT sedangkan beliau telah berhasil menjadi model terbaik sebagai seorang prajurit yang menisbatkan dirinya kepada Nabi Muhammad saw, sebagai panglima dakwah yang beliau hidup dan berjuang untuknya seperti yang diketahui orang-orang yang pernah berinteraksi dengan beliau. Bagi para mahasiswa beliau yang berada di kampus agar mendengar danmempersaksikan beliau. Allah menjadi saksi, sesungguhnya kami, para mahasiswanya di Fakultas Syari’ah Universitas Damaskus, sangat antusias mendengar kajian-kajian dan seminar-seminar beliau di kampus pada hari ketika para pelaku kemaksiatan bersantai-santai dan berfoya-foya serta menguap dengan mimpi-mimpi mereka. As-Siba’i berjibaku dengan tugas-tugas dakwah seraya bersandar pada tongkatnya, melawan dahsyatnya penyakit yang terus menggerogoti staminanya yang bahkan gunung pun tak akan sanggup menahannya. Beliau tetap datang tepat waktu ke kelas untuk mengajar para mahasiswa Fakultas Syari’ah. Beliau telah membuktikan diri sebagai prajurit sejati dan orang yang telah menisbatkan diri kepada Nabi yang mulia. Alangkah indah pelajaran-pelajaran yang telah ditelaah oleh As-Siba’i dalam shirah Nabi saw. ini. Alangkah indah pelajaran -pelajaran yang disuguhkan oleh beliau untuk para dai, sedangkan beliau sendiri berusaha mengamalkan dan melukis langkah-langkahnya dengan nilai tersebut. Alangkah indah ceramah-ceramah As-Siba’i yang telah kita dengar dan ikuti; bahwasanya kepemimpinan dengan segala sisi dan aspeknya adalah nilai yang paling esensial dan menonjol dari shirah Nabi saw. dan apa yang kita saksikan dari perilaku dan akhlak beliau selama ini. Bahwasanya keprajuritan ( jundiyyah) adalah aspek yang paling esensial dan menonjol dalam hidup ini. Dan demi al-Haq, sesungguhnya dengan spirit ini As-Siba’i rahimahullah mampu memaparkan gambaran yang monumental dari kehidupan Baginda Rasulullah saw., sang panglima, pemimpin para pemimpin, dan bintang para pahlawan. Wa ba’du, sesungguhnya catatan-catatan ini, yang sebentar lagi akan diterbitkan—setelah ditulis dengan ketergesaan dan kepayahan karena sakit— setelah disampaikan dalam berbagai kuliah dan seminar di depan para mahasiswa selama dua periode, tahun pertama dan kedua di Fakultas Syariah tidak berisi kecuali pelajaran dan nilai-nilai, yang dibukakan untuk guru kita, As-Siba’i, ketika menyampaikan kuliah. Tampak jelas bahwa faktor penyebab dicetaknya catatan ini dengan proses yang begitu cepat adalah keinginan beliau agar bisa menjadi referensi terdekat bagi mahasiswanya. Hal ini karena beliau melihat minimnya referensi dalam bidang shirah yang memiliki perspektif dan analisis dari sudut pandang ini. Beliau memiliki niat untuk menyempurnakan dan menyelesaikan empat dari sepuluh bab yang tersisa dengan sistematika seperti ini, sesuai dengan pembagian bab yang beliau buat dalam shirah Nabi saw. ditambah mukadimah yang meliputi dua pembahasan. Setelah beliau memaparkan semuanya, beliau mereview kembali secara keseluruhan dengan perbaikan, tambahan, dan penguatan-penguatan historis dengan dalil-dalil dan nash-nash yang dibutuhkan. Akan tetapi, ketentuan dan takdir Allah SWT tetaplah berlaku dan Allah Mahakuasa atas semua urusan-Nya, akan tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui. Di sini, saya tidak mampu melakukan apa-apa kecuali melakukan permohonan maaf kepada penerbit atas kelemahan diri dan kekurangan-kekurangan yang ada. Akan tetapi, pada saat saya memberi pengantar buku ini dengan gaya seperti ini, saya melakukannya dalam rangka menjaga warisan nilai yang telah disingkap oleh guru kita agar tidak hilang dari jantung buku ini. Hal ini juga saya lakukan demi memenuhi permintaan dan tuntutan dari para pembaca yang budiman yang mengetahui harapan-harapan ini. Maka saya berdoa kepada Allah SWT agar Dia memudahkan jalan bagi revisi dan perbaikan buku lewat cetakan yang kedua, insya Allah . Sesungguhnya tetap terjaganya harapan dan obsesi ini selama kurun lebih dari sepuluh tahun, tetap hidup dan terus memanggil-manggil setelah penulisnya meninggal sekalipun adalah karena ingatan akan firman Allah SWT: “Adapun buih maka ia akan sirna dan musnah sebagai sesuatu yang tidak berguna, dan adapun sesuatu yang bermanfaat bagi manusia, ia akan tetap berada di muka bumi”.

Eksemplar:

No Kondisi Harga Ketersediaan Lokasi Perpustakaan Lokasi Penyimpanan