<< / >>

Deskripsi:

Pada 27–28 Oktober 1928 para pemuda menghadiri acara Kongres Pemuda II. Kongres ini mengulangi Kongres Pemuda sebelumnya yang berlangsung pada 1926. Apabila dalam Kongres Pemuda 1926 para pemuda masih berdebat mengenai bahasa yang akan digunakan sebagai alat pemersatu bangsa Indonesia, dalam Kongres Pemuda 1928 para pemuda telah menyepakati keputusan penting. Dalam satu napas, mereka yang berasal dari latar belakang etnik dan pendidikan berbeda menyatakan sebagai satu bangsa, satu tanah air, dan memiliki satu bahasa. Kelahiran ikrar kebangsaan dalam Kongres Pemuda II menjadi momentum bersejarah bagi bangsa Indonesia. Momen itu dianggap sebagai komitmen para pemuda terhadap bangsa dan tanah air Indonesia. Komitmen pemuda yang berisi pengakuan satu bangsa, satu tanah air, dan satu bahasa tersebut dikenal dengan nama Sumpah Pemuda. Sumpah Pemuda merupakan fondasi bangunan Indonesia. Mengingat kedudukannya yang sangat penting dalam sejarah Indonesia, sudah semestinya semangat Sumpah Pemuda terus dihidupkan pada masa kini. Oleh karena itu, Sumpah Pemuda seharusnya tidak hanya ditempatkan sebagai peristiwa sejarah, tetapi juga menjadi pelajaran bagi kehidupan berbangsa dan bernegara. Kita harus mampu mengambil semangat yang terkandung dalam peristiwa tersebut. Semangat itulah yang kemudian menjadi dasar dari cara berpikir, berperilaku, dan bertindak. Ada dua hal yang dapat dipetik dari semangat Sumpah Pemuda. Pertama, kelahiran Sumpah Pemuda sebagai akar identitas Indonesia. Kedua, menonjolnya peran pemuda dalam berbagai aspek kehidupan bangsa. Poin pertama berkaitan dengan pentingnya mengingat kembali proses terbentuknya identitas keindonesiaan. Sementara itu, poin kedua menunjukkan bahwa peran pemuda dalam berbagai aspek kehidupan bangsa sangat diperlukan. Buku ini mengajak pembaca untuk menggali kembali semangat Sumpah Pemuda. Dengan demikian, generasi muda pada masa kini dapat memahami posisi dan peran mereka. Tanpa adanya penyadaran terhadap pemuda, mereka akan terombang-ambing dalam arus ketidakpastian. Pemuda harus memahami dirinya dan memaksimalkan potensi pada dirinya untuk kemaslahatan bangsa. Semoga buku ini bermanfaat bagi para pembaca, khususnya para pemuda sebagai generasi penerus bangsa.

Eksemplar:

No Kondisi Harga Ketersediaan Lokasi Perpustakaan Lokasi Penyimpanan