Sosok Sareyang dalam buku ini saya gambarkan sebagai seseorang yang belajar membaca isyarat-isyarat, di dalam dan luar dirinya sebagai manusia, juga dalam wujud yang berbeda-beda. Naskah ini tidak memiliki alur cerita formal, sebagaimana lazimnya novel atau roman. Ia hanya bertutur tentang diri dan pengalamannya dalam wujud pribadi, sikap, latar ruang dan waktu yang berbeda-beda. Namun, apa pun bentuk dan namanya, buku ini adalah setumpuk kata, cerita, wacana, yang menuturkan suatu sikap dan cara pandang terhadap kehidupan.