<< / >>

Deskripsi:

Pertemuan saya dengan Vincentius Amin Sutanto di akhir November 2006 adalah awal dari kelahiran buku ini. Di bangku pesawat yang mengantarkan saya kembali ke Jakarta, semua memori pertemuan tiga hari bersama mantan pengawas keuangan Grup Asian Agri itu dalam pelariannya di Singapura, saya tuangkan ke dalam sebuah catatan harian. Saya tidak tahu ke arah mana kasus ini akan berujung. Namun, yang terbersit di benak saya saat itu, saya harus menuliskan kisah ini ke dalam sebuah buku. Itu sebabnya, sebelum berpisah dengan Vincent di Bandara Changi, saya berpesan agar semua yang dialaminya ia tuangkan ke dalam catatan harian. Saya berjanji akan menyimpan catatan itu sebaik mungkin, karena akan menjadi “wasiat” tak ternilai bagi keluarganya jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan terhadap dirinya. Vincent setuju. “Agar anak-anak saya ketika besar nanti, bisa mengetahui apa yang sebenarnya telah terjadi,” katanya. Ia berjanji akan segera menulis dan mengirimkan catatan itu kepada saya. Berbekal dua catatan harian itulah, perjalanan panjang lebih dari enam tahun penulisan buku ini dimulai. Ada sejumlah alasan yang terus memompa tekad saya untuk bisa merealisasikan pembuatan buku ini. Pertama, buku ini bukan dimaksudkan untuk menegasikan kesalahan Vincent yang telah melakukan tindak pidana pembobolan uang Asian Agri, perusahaan tempatnya bekerja.

Eksemplar:

No Kondisi Harga Ketersediaan Lokasi Perpustakaan Lokasi Penyimpanan