“Menurut saya, kisah ini adalah kisah yang juga dialami banyak pembaca muda (generasi y dan z), terutama di kota-kota besar seperti Jakarta. Oleh karena yang dihadirkan oleh penulis adalah pengalaman de ja vu generasi muda kota besar, maka novel ini sangat layak menjadi konsumsi pembaca muda masa kini, sebagaimana trend kisah masa-masa sekolah dengan keterampilan sastrawi mengagumkan, yang dihadirkan oleh Sally Rooney (2020) dalam Normal People.” —Damhuri Muhammad, Penyunting, Cerpenis, Kolumnis, Pengajar Filsafat Fakultas Sastra Universitas Darma Persada, Jakarta. “Kisah Sekar dan Prabu dalam menghadapi trauma dan luka-luka masa silam, bergulir manis dalam diksi yang menyentuh hati. Banyak hal yang bisa diambil dari kisah mereka, terutama tentang bagaimana bertahan dan menghadapi luka-luka. Sungguh kisah yang manis!” —Maya Lestari GF, Penulis dan Peraih Adhikarya IKAPI.