<< / >>

Deskripsi:

Semua orang tahu bahwa pandemi Covid-19 telah membawa sengsara semua orang. Sebagai tanggapan terhadap pandemi, beberapa wilayah telah memberlakukan PSBB (pembatasan sosial berskala besar). Sebagian wilayah tersebut telah mengakhiri masa PSBB dan mulai menerapkan kenormalan baru. Berbagai aktivitas telah dilakukan oleh semua orang terpaksa tinggal di rumah. Pasalnya semua aktivitas apa saja hampir lumpuh total, di antaranya kegiatan sekolah, perkantoran, pertokoan, dan lain-lain. Allah Swt. mengaruniai manusia kecerdasan akal pikir manusia yang terkungkung di rumah, muncul manusia-manusia kreatif. Kreatif membuka usaha makanan di rumah dengan mendadak jadi master chef dengan sistem pemasaran online, ada yang mendadak jadi petani tanaman hias, tanaman sayuran di halaman rumah, ada yang merawat binatang atau memelihara hewan di rumah atau menjadi petani ikan hias, melukis, menulis, dan lain-lain. Buku ini diberi judul Ramadhan Menyapa Penduduk Bumi Menaiki Tangga Langit diambil dari judul tulisan pada ramadan hari ke-18 dengan judul tulisan “Menapaki Tangga Langit”. Dari tulisan “Menaiki Tangga Langit” ini mengundang respons banyak orang. Ada yang memuat di media online, ada yang mengajak talkshow di Hikam TV, bahkan ada yang menyuruh tulisan-tulisan saya dijadikan buku. Berbeda dengan orang lain, penulis hanya bisa merenung mengkhayal dan memikirkan keadaan yang selanjutnya dituangkan dalam tulisan harian tematik, tema dari tulisan bebas disesuaikan dengan peristiwa yang sedang terjadi hari itu atau pikiran yang sedang direnungkan hari itu. Berangkat dari itu, penulis alhamdulillah bisa produktif menulis setiap hari sambil merenungi, mencermati perilaku kehidupan manusia yang serba dibatasi. Setelah terkumpul banyak tulisan di masa pandemi secara tematik karena saat pandemi tidak lama datang bulan suci Ramadan. Buku ini ditulis mulai dari Marhaban Ya Ramadhan, sebulan penuh bulan Ramadhan sampai Hari Raya Idul Fitri. Isi tulisannya tentang cerita-cerita hikayat yang penuh hikmah sampai perayaan lebaran Hari Raya Idul Fitri 1441 H. Ramadhan dan perayaan Hari Raya Idul Fitri di tahun ini sungguh sangat berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya karena perayaan lebaran yang harusnya dirayakan dengan berkumpulnya seluruh anggota keluarga nyatanya harus berpisah dan tidak bisa berkumpul karena ada larangan dari pemerintah “Dilarang Mudik Dilarang Piknik”, oleh penulis peristiwa ini ditulis dengan judul “Jangan Mudik”. Suasana haru yang menakjubkan sekaligus kesedihan perayaan Idul Fitri tidak bisa dinikmati secara khidmat dan sempurna karena harus ada di rumah jaga jarak, bahkan dilarang melaksanakan salat Ied, peristiwa ini oleh penulis ditulis dengan judul “Asyik Juga Lebaran Virtual”. Alhamdulillah sampai buku ini diterbitkan, penulis masih aktif menulis sesuai tematik yang terjadi di masyarakat, baik itu politik, sosial budaya maupun ekonomi. Mungkin itu yang namanya corona membawa hikmah. Setiap ada kesulitan pasti ada kemudahan asal kita mau berusaha dan bekerja keras dan tidak diam diri saja. Oleh sebab itu, harus berpikir kreatif dan inovatif. Semoga pandemi corona segera berakhir dan kita bisa beraktivitas sebagaimana biasanya. Covid bukan halangan untuk berkarya.

Eksemplar:

No Kondisi Harga Ketersediaan Lokasi Perpustakaan Lokasi Penyimpanan