Persilangan sapi yang terjadi di tingkat peternak dalam upaya peningkatan bobot badan tidak terkontrol dan tidak direncanakan dengan menggunakan dua atau tiga atau lebih dengan bangsa yang berbeda. Hal ini terjadi karena dalam program IB yang diutamakan peningkatan bobot sapi hasil persilangan. Pada hal kalau program persilangan direncanakan akan diperoleh hasil yang bagus. Hasil penelitian persilangan 3 bangsa (PO x Simmental x Limousine) menurut Frahm (1998) serta Chapman dan Zobell (2004) akan dapat memungkinan peningkatan heterosis sampai 100% untuk menghasilkan bangsa yang super. Hammack (1998) melaporkan bahwa perkawinan tiga bangsa sapi potong dapat meningkatkan bobot sapih 23% dibandingkan perkawinan dua bangsa yang hanya dapat menaikkan bobot sapih sebesar 8,3%.