Tak ada  seorangpun di dunia ini yang menginginkan cintanya jatuh di tempat yang salah. Tapi bagaimana jika itulah justru yang terjadi?  Ketika Mirna dan Fahmi tengah dimabuk asmara sementara ada Rahma di antara keduanya?  Siapa yang akan menyakiti dan yang disakiti?  Haruskah cinta ini diikuti walaupun jalannya terjal dan berliku? Seperti syair Kahlil Gibran sang Pujangga Tersohor dari Timur Tengah itu...? Bagaimana Fahmi dan Mirna mewujudkan cinta mereka? Dan bagaimana Rahma melampiaskan sakit hatinya?