<< / >>

Deskripsi:

Suara itu kedenggaran kepada Amma Tanri, yang berbaring gelisah tak mengacuhkan terang bulan di dalam pondok, karena hatinya sangat pedih rasanya. Ia sudah pergi kepada seorang pegawai negeri minta tolong, supaya harta I Marabintang yang dirampas Bapak Pulando diuruskan, tetapi orang itu mengangkat bahu saja. Ia gelisah, dan dalam pada itu terdengarlah olehnya seru putus asa itu. Ia pun terkejut dan berlari ke luar, seraya berkata dengan cemas. "Annaku, Ni Puji........" Terlambat. Ketika ia sampai ke tunggul kayu tempat I Marabintang duduk tadi, gadis itu sudah jauh dihanyutkan banjr ke hilir. *** Seperti halnya roman Angkatan Pudjangga Baru (1935), cerita Pembalasan dibangun penuh komplikasi persoalan dan konflik, takdir dua orang kakak beradik I Marabintang (putri) dan I Mappabangka (putra) yang akan mewarisi harta dan kekayaan ayahnya Daeng Mapata yang ternyata diperoleh dari hasil kejahatan bersama komplotannya.

Eksemplar:

No Kondisi Harga Ketersediaan Lokasi Perpustakaan Lokasi Penyimpanan