Sejarah perjuangan membela dan mempertahankan kemerdekaan bangsa yangtelah diproklamasikan tanggal 17 Agustus 1945 sungguh merupakan episodeperjuangan yang unik, dramatik, sekaligus heroik. Unik karena sifat dan bentukperjuangan yang dilakukan bangsa Indonesia antara 1945–1950 memiliki spesifikasiyang jarang ditemukan dalam perjuangan bangsa-bangsa di dunia. Dramatik karenauntuk mempertahankan kemerdekaan itu melibatkan emosi, pengorbanan, dansemangat juang yang patut untuk dikenang. Heroik karena gelora perjuangan untukmempertahankan kemerdekaan tidak hanya muncul pada dada para prajurit TNIsemata, tetapi juga anak-anak, orang tua, dan para wanita pada semua tingkatan.Oleh karena itu, mempelajari sejarah perjuangan mempertahankan kemerdekaanbisa dijadikan cermin dan pengalaman untuk diambil nilai-nilai moral dankejuangannya. Harapannya adalah nilai dan semangat itu bisa kita transformasikandalam perjuangan bangsa pada fase berikutnya.Selain unsur-unsur di atas, ternyata bangsa Indonesia juga cerdas dalammenghadapi setiap ujian dan perjuangan. Dalam banyak peristiwa sejarah, kita bisamengetahui betapa dungunya Belanda dalam melihat perjuangan bangsa Indonesia.Misalnya saat Belanda melancarkan Agresi Militer II pada tahun 1948. Belandamengira bahwa dengan menyerang dan menduduki ibu kota negara di Yogyakartaserta menawan para pemimpinnya, negara Indonesia akan hancur dan tamatriwayatnya.Fakta sejarah membuktikan bahwa negara Indonesia tetap eksis. Beberapa saatsebelum ditawan, Presiden Soekarno mengirimkan dua kawat sekaligus untukmembentuk pemerintahan guna menyelamatkan negara kesatuan RepublikIndonesia. Secara cerdas pula, Mr. Sjafrudin Prawiranegara di Sumatra Baratmembentuk Pemerintah Darurat Republik Indonesia (PDRI). Apalagi TNI di bawahkomando Jenderal Sudirman ternyata sulit untuk ditaklukkan. Bahkan dengan strategigerilyanya, Pak Dirman mampu membuat pasukan Belanda kewalahan dan memaksauntuk diadakan perundingan. Dinamika perjuangan PDRI pada masa itulah yangakan kita bahas dalam buku ini.