Diksi yang tersaji adalah rangkuman kisah seorang hamba yang patah merebah dalam gelabah, terseok dan hilang arah. Lalu, tersadar bahwa keindahan dunia tak ubahnya fatamorgana, ketika Nur-Nya menyapa mesra lewat sentuhan cinta yang tak pernah ia duga. Terjebak rasa yang tak terlihat wujudnya. Berusaha menuangkan denyut keberserahan akan sebuah skenario perjalanan kehidupan. Meyakini bahwa setiap goresan takdir-Nya akan membuatnya semakin berharga dan istimewa. Dalam kidung kerinduan melangitkan selaksa harapan dan memperkokoh ketaatan. Menemui-Nya dalam seutuhnya muhasabah, dan berbincang dengan-Nya pada puncak mahabbah. Memeluk erat cahaya hidayah menuju jalan indah bernama syurga.