Buku ini menjelaskan pentingnya klasifikasi tanah dalam bidang pertanian (dalam arti luas) serta bidang keteknikan (rekayasa). Nama taksa tanah dalam Taksonomi Tanah dapat menggambarkan karakteristik sekaligus potensi tanah tersebut. Semakin rendah kategori taksa tanah (kategori famili dan seri) semakin spesifik karakteristiknya. Cara-cara melakukan klasifikasi tanah menggunakan sistem Taksonomi Tanah secara benar dan sistematis dijelaskan dalam buku ini. Kesalahan dalam menentukan nama horizon diagnostik, sudah pasti akan salah dalam menentukan nama taksa tanah mulai dari kategori tertinggi (Ordo). Pentingnya penetapan nama tanah secara tepat adalah agar tanah dapat digunakan secara benar sesuai dengan karakteristik, potensi dan daya dukung tanah tersebut. Dengan demikian dapat meminimalkan degradasi dan penghancuran salah satu sumber daya alam yang paling penting di bumi ini. Sebagai ilustrasi, jika diketahui suatu kayu jenisnya adalah jati, tentu tidak mungkin digunakan untuk kayu bakar atau untuk material pendukung proses pengerjaan bangunan (media pembuatan cor-coran), melainkan untuk bahan baku pembuatan mebel dan barang-barang berharga lainnya. Membedakan kayu jati dengan kayu yang lain, misalnya randu, tentu sangat mudah karena cirinya dapat langsung terlihat di permukaan tanah. Untuk menentukan jenis (taksa) tanah tidak mungkin hanya melihat dari permukaan saja melainkan tanah harus digali, diamati sifat morfologi, dianalisis sifat kimia dan fisika serta mineraloginya di laboratorium, baru dapat ditentukan namanya secara tepat. Buku ini menuntun mahasiswa dan peneliti bidang sumberdaya alam bagaimana melakukan klasifikasi tanah menggunakan sistem Taksonomi Tanah (USDA) yang digunakan dalam pemetaan tanah di Indonesia. Beberapa terminologi dan informasi mutakhir sesuai dengan perkembangan ilmu Tanah (khususnya Taksonomi Tanah) serta beberapa contoh disajikan dalam buku ini, sehingga memudahkan pembaca dalam memahami uraian yang disampaikan.