Pertanian organik sudah cukup berkembang di Indonesia. Lahan di Indonesiasebenarnya sangat cocok untuk dikembangkan secara organik. Hanya saja, denganadanya revolusi hijau, perkembangan pertanian organik atau pertanian yang selarasdengan alam mulai hilang. Kehilangan tersebut karena pemakaian pupuk dan pestisidakimia yang semakin lama justru mengurangi kesuburan lahan dan meningkatkanresistensi pada hama penyakit tanaman.Pertanian organik mulai dikembangkan oleh berbagai pihak, baik lembaga swadayamasyarakat maupun perusahaan dengan menyisihkan dana yang dimiliki untuk mem-bangun pertanian yang ramah lingkungan. Namun, ada juga kalangan swasta yangmengembangkan pertanian organik. Pemerintah sendiri mendukung perkembanganpertanian organik dengan mencanangkan ”Go Organic 2010”. Hingga saat ini sudah adabeberapa embrio keberhasilan dari pertanian organik.Harga produk pertanian organik memang lebih mahal. Sebenarnya pertanian organiktidak bertujuan untuk mendapatkan harga produk yang lebih tinggi, tetapi merupakanusaha untuk memaksimalkan sumber daya alam dan memperbaiki ekosistem disekitarnya. Harga produk organik lebih mahal karena kualitas produknya lebih sehatdan belum banyaknya produk organik di pasaran.Dalam perkembangannya produk organik semakin banyak di pasaran. Konsumenmembutuhkan sertifikasi produk. Tujuannya untuk meyakinkan bahwa produk yangdijual benar-benar produk organik. Dari sini lembaga sertifikasi berperan untuk mem-bantu konsumen dan produsen mewujudkan rasa saling percaya.Buku ini bertujuan untuk memberikan gambaran umum tentang cara mendapatkansertifikasi organik dan beberapa langkah yang harus dipersiapkan oleh petani (dalamhal ini kelompok tani) untuk bisa mendapatkan sertifikasi organik. Sertifikasi organikyang dimaksud dalam hal ini bukanlah sertifikasi terhadap produk jadi, melainkansertifikasi lahan.Semoga buku ini dapat menambah wawasan dan mendorong berkembangnyapertanian organik di Indonesia melalui perolehan sertifikasi.