inyak asiri yang dihasilkan dari tanaman aromatik merupakan komoditas ekspor nonmigas yang dibutuhkan di berbagai industri seperti dalam industri parfum, kosmetika, farmasi/obat-obatan, serta industri makanan dan minuman. Dalam dunia perdagangan, komoditas ini dipandang memiliki peran strategis dalam menghasilkan produk primer maupun sekunder, baik untuk kebutuhan domestik maupun ekspor. Komoditas ini masih tetap eksis walaupun selalu terjadi fluktuasi harga. Dengan begitu, petani maupun produsen masih tetap diuntungkan. Apalagi saat ini dikembangkan jenis-jenis minyak asiri baru yang harganya lumayan melangit. Untuk minyak dari bunga-bungaan, harga minyak dibandrol dengan harga puluhan juta rupiah. Sementara minyak dari terna, baik daun, ranting, dan biji dihargai ratusan ribu rupiah per kilogramnya. Bayangkan saja, harga minyak mawar yang dihasilkan dari bunga mawar Damascus mencapai Rp 140 juta/kg.Dalam dunia kesehatan, sebagai salah satu pengobatan dan perawatan tubuh yang menjadi trend “back to nature”, pemanfaatan aroma terapi dari minyak asiri murni (asli) sangat membutuhkan bahan baku yang beragam dan bermutu dari tanaman aromatik. Melihat potensi yang luar biasa dari minyak asiri tersebut, terlebih harganya yang melambung karena masih sedikitnya pasokan minyak asiri dunia, tak berlebihan rasanya jika Indonesia turut mengambil bagian sebagai pemasok minyak asiri dunia. Bahkan, memanfaatkan potensi lahan yang masih sangat luas sebagai sentra produksi minyak asiri. Tentu saja dengan tetap memperhatikan aspek ketahanan pangan.Buku untuk memperkaya wawasan tentang minyak asiri