Berkembangnya isu halal ini tentunya juga berdampak bagi kurikulum pendidikan Ilmu Gizi. Mengonsumsi makanan halal dan thoyyib merupakan kewajiban bagi setiap umat Islam, ketentuan ini telah tertuang di dalam kitab suci umat Islam yaitu Al-Qur’an, di dalam Al-Qur’an tertuang di dalam Surat Al Bagarah ayat 1613 dan Al Bagarah ayat 172. Isu terkait halal semakin berkembang seiring dengan ditetapkannya UU no. 33 tahun 2014 tentang Jaminan Produk Halal. Di dalam UU tersebut disebutkan bahwa negara mempunyai kewajiban untuk memberikan perlindungan dan jaminan kehalalan produk yang dikonsumsi dan digunakan oleh masyarakat. Asosiasi Institusi Pendidikan Tinggi Gizi Indonesia (AIPGI) telah memasukkan bahan kajian tentang halal ini ke dalam kurikulum pendidikan. Mahasiswa dituntut untuk mempunyai kompetensi dapat memilih bahan makanan yang halal mulai dari proses perencanaan, pemesanan, pembelian, sampai dengan dapat mengolah makanan dengan cara yang thoyyib (baik dan benar sesuai dengan syariat Islam). Pemahaman terkait halal ini akan didapatkan mahasiswa saat menempuh mata kuliah Ilmu Bahan Makanan, Pengolahan dan Pengawetan Makanan, dan Pengawasan Mutu Makanan. Sehingga untuk menambah khazanah keilmuan tentang halal dan thoyyib diperlukan buku yang khusus berisikan mengenai konsep makanan halal dan thoyyib. Buku Makanan halal dan thoyyib ini berisikan 11 bab yang terdiri dari (1) Penjelasan Pengertian Halal dan Thoyyib, (2) Makanan Haram, (3) Titik Kritis Halal Bahan Pendukung dalam Proses Pangan, (4) Titik Kritis Halal Bahan dan Produk Pangan, (5) Manajemen Halal di Industri Makanan dan Penyelenggaraan Makanan, (6) Keamanan Makanan, (7) Bahaya Pada Makanan, (8) Penerapan ISO 22000 dalam Industri Makanan, (9) Program HACCP, (10) Pemeriksaan Halal Makanan, dan (11) Cara Menghindari Makanan Haram. Pembahasan pada keseluruhan isi buku ini diharapkan dapat menambah pengetahuan khususnya mahasiswa Pangan, Gizi, dan Teknologi Pangan. Buku ini juga dapat dibaca oleh ahli gizi yang bekerja di rumah sakit, industri makanan, katering, restoran, maupun hotel. Sehingga dapat menambah khazanah keilmuan tentang makanan halal dan thoyyib untuk dapat diterapkan pula dalam kehidupan sehari-hari.