Perpustakaan desa yang dikenal selama ini memiliki kesanpenataan buku-bukunya semrawut, sepi pengunjung, fasilitasnyakurang memadai, tempatnya tidak representatif, dan buku-bukunyahanya ”itu-itu saja”. Apabila dikaitkan dengan perkembangan zaman,perpustakaan desa rata-rata belum tersentuh oleh majunya teknologiinformasi. Pengelolaannya masih menggunakan peralatan yang sangatsederhana dan belum mengenal otomatisasi. Kondisi ini tentu bertolakbelakang dengan manfaat perpustakaan yang strategis bagi perkem-bangan masyarakat.Perpustakaan merupakan tempat di mana kita bisa menemukanberagam ilmu pengetahuan, yang sangat bermanfaat bagi perkem-bangan masyarakat. Masyarakat di mana budaya bacanya tinggi akanmenjadi masyarakat yang maju. Oleh karena itu, penting bagi masya-rakat untuk mendirikan dan mengelola perpustakaan secara swadayasesuai dengan tingkat kebutuhan dan kemampuannya.Namun, selama ini perpustakaan desa belum bisa menampilkanperannya secara optimal. Perpustakaan masih belum disadari sebagaibagian dari pembangunan. Pembangunan masih dipahami sebagaisesuatu yang berkaitan dengan sarana dan prasarana fisik sepertibangunan-bangunan gedung, jembatan, bendungan, jalan, dan lain-lain. Sedangkan pembangunan yang menyangkut spiritual ataukerohanian seperti pengembangan ilmu pengetahuan, belum mendapatporsi yang sebenarnya.Oleh karena itu, buku ”Maju dengan Membaca” akan mencobamenempatkan perpustakaan sebagaimana proporsi dan perannyadalam pengembangan kehidupan sosial kemasyarakatan. Harapannyaadalah masyarakat tergugah kesadaran dan kepeduliannya untukmendirikan, memanfaatkan, dan mengembangkan perpustakaan secaratepat guna dan berdaya guna.