<< / >>

Deskripsi:

LIMA belas tahun setelah benih kopi arabika pertama ditanam di Jawa oleh Belanda pada 1696, Bupati Cianjur Aria Wira Tanu mengirimkan sekitar empat kuintal kopi ke Amsterdam. Ekspor kopi itu untuk pertama kalinya memecahkan rekor harga dalam lelang di sana. Pada 1726, sebanyak 2.145 ton kopi asal Jawa membanjiri Eropa, menggeser kopi Mocha dari Yaman yang menjadi penguasa pasar. Sejak itu,     Dua belas tahun sebelumnya, Raja Louis XIV meminta Wali Kota Amsterdam Nicholas Witsen mengirimkan benih       yang disebut juga     -  selanjutnya disebut tipika. Raja Prancis itu mendengar berita bahwa kopi asal Jawa dihargai tinggi dalam lelang di Amsterdam. Ia menginginkan varietas kopi tersebut menjadi bagian dari koleksi kebun raya Jardin des Plantes yang berlokasi di Paris. Benih kopi pemberian Nicholas Witsen sesungguhnya berasal dari bantaran Ciliwung, seperti Kampung Melayu dan Meester Cornelis, nama lama Jatinegara, wilayah awal perkebunan kopi di Jawa, yang bibitnya dibawa orang Belanda dari Sri Lanka. Pada 1706, setelah melihat kopi tumbuh berlambak di Jawa, kompeni mengirimkan benih kopi dari Ciliwung ke kebun botani di Amsterdam untuk ditelaah. Kesimpulannya, kopi tersebut berkualitas bagus

Eksemplar:

No Kondisi Harga Ketersediaan Lokasi Perpustakaan Lokasi Penyimpanan