Nurhajati Hakim lahir dari keluarga petani miskin dan buta huruf di desa tertinggal di Sumatra Barat yang lahan pertaniannya ditutupi oleh hamparan bebatuan. Hampir sebagian besar warga desa, termasuk Nurhajati dan keluarganya, hidup dalam derita kemiskinan karena keterbatasan lahan pertanian. Tidak ada sawah atau ladang yang subur dan layak ditanami, tidak ada air bersih, tidak ada jalan raya dan mobil, dan tidak ada listrik. Bertahun-tahun Nurhajati sekolah dengan berjalan kaki berpuluh-puluh kilo meter seraya menjunjung barang dagangan di atas kepala. Di tengah himpitan kemiskinan dan penderitaan, Nurhajati menyemai impian menjadi guru demi melepaskan keluarga dan masyarakat desanya dari rantai kemiskinan. Dengan menjadi guru, ia berharap anak-anak di desanya terilhami oleh pengetahuan, yang membuka jalan bagi mereka bangkit dari kemiskinan dan berupaya menggapai hidup yang lebih baik sesuai impian masing-masing. Gairah mengejar ilmu mengantarnya keliling dunia, menjadi peserta maupun pembicara di forum ilmiah internasional. Pencapaian yang diraihnya di tengah berbagai tantangan kesulitan hidup jauh melampaui cita-citanya yang sederhana, menjadi guru. Melalui buku kisah hidupnya, Prof. Dr. Ir. Nurhajati Hakim berbagi inspirasi kepada generasi muda Indonesia. Bahwa siapapun kita dan betapapun sulitnya hidup kita hari ini, semua orang punya peluang yang sama untuk merengkuh pengetahuan melalui pendidikan, demi menggapai hidup sukses mulia. Ia meyakini bahwa cahaya ilmu pengetahuan akan menerangi jalan hidup sukses bagi setiap orang yang berupaya dengan penuh kesungguhan untuk meraihnya.