<< / >>

Deskripsi:

Jika saja gadis itu tidak pernah pindah ke Bandung, tak mungkin dia akan menjadi orang yang terus mengenang masa lalunya seperti Rahwana yang tak pernah melupakan kali pertama dia bertemu Dewi Sri Widowati. Sinta tak pernah dekat dengan laki-laki sepanjang enam belas tahun hidupnya. Kepindahannya dari Jogja ke Bandung mempertemukannya dengan pria muda penyuka pewayangan sama sepertinya. Kesan awal perjumpaan mereka tidaklah baik. Namanya Parama Lamont, dia senang menikmati cerita dari sudut pandang yang bebas dan berbeda, tidak seperti Sinta yang mengetahui kisah hanya dari sisi kebajikan yang banyak dituliskan. Setiap pertemuan mereka bisa dibilang sangat biasa atau bahkan konyol, namun kebetulan-kebetulan konyol itu yang menghadirkan perasaan yang membuat emosi keduanya menjadi tidak stabil. Bagai sebuah pewayangan saat kelir telah ditampilkan, perasaan keduanya dengan cepat berubah. Bisa dibilang ini adalah kisah kali pertama Sinta dan Rama jatuh hati, merasakan indahnya jatuh dan sakitnya mencinta layaknya dunia terbalik ketika dua orang insan sedang dimandikan asmara. Sinta ingin menjadi muara tempat Rama berlabuh. Rama pun ingin menjaga gadis itu seutuhnya. Namun, Sri Ramawijaya pun butuh waktu untuk mendapatkan Dewi Sinta, dan Putri Mantili itu pun harus bersabar menunggu Rama. Sesuatu terjadi, setelah malam panjang yang mereka habiskan di bawah gemerlap kartika dengan selimut dewa bayu di Jogja, hubungan mereka tak lagi sama. Dapatkah keduanya kembali layaknya kisah Sri Ramawijaya dan Dewi Sinta? Ataukah di kehidupan ini akan ada akhir lain dimana Sinta menemukan Rahwana yang lebih tulus mencintainya? Jangan pernah jatuh cinta di Jogja, atau semua omong kosong akan jadi sejarah.

Eksemplar:

No Kondisi Harga Ketersediaan Lokasi Perpustakaan Lokasi Penyimpanan