<< / >>

Deskripsi:

Ibarat gigi dan gusi, Pancasila dan bangsa Indonesia mempunyai hubungan begitu dekat. Keduanya lahir dalam waktu hampir bersamaan. Keberadaan keduanya melengkapi. Seperti kata Bung Karno, Pancasila merupakan philosofische grondslag Indonesia merdeka. Pancasila adalah fondasi filsafat yang di atasnya berdiri bangunan Indonesia merdeka. Lebih dari 70 tahun Pancasila hadir di tengah-tengah kehidupan berbangsa dan bernegara. Seperti seorang ibu, Pancasila setia menjaga dan mengawal perjalanan sejarah bangsa Indonesia. Keberadaannya mampu menjembatani perbedaan dan merangkul keragaman dalam satu bingkai persatuan. Menurut sejarawan Anhar Gonggong, kelahiran Pancasila tidak lepas dari ke¬cerdik¬an para founding fathers. Mereka mampu merumuskan dasar negara yang mendapat pengakuan dari semua golongan. Tentu perjuangan merumuskannya bukan perkara mudah. Diperlukan keluasan pikiran dan keterbukaan hati dari para pendiri bangsa hingga akhirnya menerima Pancasila sebagai dasar negara Indonesia. Sebagai sebuah peristiwa sejarah, perumusan Pancasila mengajarkan generasi sekarang mengenai pentingnya menjunjung tinggi asas demokrasi. Demokrasi yang diajarkan para pendiri bangsa, bukanlah demokrasi yang memaksakan kehendak kepada kaum minoritas. Para pendiri bangsa menghendaki demokrasi yang dapat meng¬akomodasi kepentingan semua golongan dengan mengesampingkan mayoritas dan minoritas. Buku ini menguraikan secara ringkas sejarah perumusan Pancasila. Dalam buku ini ditekankan mengenai proses dialog para pendiri bangsa ketika merumuskan Pancasila. Berbagai peristiwa dan tokoh-tokoh penting yang terlibat dalam proses perumusan Pancasila juga menjadi perhatian utama. Tanpa mengetahui peristiwa dan peran para tokoh dalam proses perumusan Pancasila, hakikat Pancasila yang mencerminkan keindonesiaan tidak dapat dipahami Semoga buku ini dapat menjadi solusi untuk memahami kembali proses perumusan Pancasila sehingga kita dapat mengambil pelajaran dari peristiwa sejarah tersebut. Selain itu, banyak nilai positif yang dapat kita petik dari tokoh-tokoh yang terlibat dalam peristiwa tersebut. Mereka tidak hanya mengajarkan tentang dedikasi tanpa pamrih kepada bangsa, tetapi juga sikap demokratis dan menghargai perbedaan. Meneladan nilai juang para perumus Pancasila merupakan bentuk penghargaan terbesar bagi mereka. Dengan demikian, kita tidak akan disebut sebagai bangsa yang lupa sejarah. Ingat, bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai jasa para pahlawannya.

Eksemplar:

No Kondisi Harga Ketersediaan Lokasi Perpustakaan Lokasi Penyimpanan