<< / >>

Deskripsi:

Islam adalah agama yang menjunjung tinggi ilmu pengetahuan. Jika menyimak sejarah hidup Rasulullah, kita mafhum bahwa ayat Al-Qur’an yang pertama kaliturun, berbunyi ”Iqra!” Kata ini bermakna ”Bacalah!” yang menunjukkan perintah untuk memahami atau memerhatikan segala peristiwa yang terjadi di alam raya ini sebagai tanda kekuasaan Allah. Begitu juga Rasulullah banyak bersabda tentang keutamaan menuntut ilmu. Beliau bahkan menegaskan bahwa menuntut ilmu hukumnya adalah wajib bagi setiap muslim. Sabda Rasulullah yang lain, bahwa orang tersebut dijanjikan akan diberi kemudahan menggapai jalan menuju surga. Jadi, selama ilmu diikuti orang lain, baik itu gagasan, pemikiran, maupun karya ilmiah dari seseorang, orang yang menyampaikan pengetahuan tersebut berhak mendapatkan pahala dari Allah yang tidak akan terputus hingga akhir zaman. Pantas jika surga pun menanti datangnya para pencari ilmu karena keutamaan pahalanya. Atas dorongan mengamalkan perintah agama di atas, umat Islam mestinya bersemangat menggali ilmu pengetahuan. Demikianlah yang dicontohkan para pendahulu kita. Bukti yang tidak terbantahkan adalah tradisi keilmuan yang dicapai pada masa kekhalifahan Bani Abbasiyah. Saat itu, banyak lahir ilmuwan muslim yang dengan gigih melakukan kajian pengetahuan, baik ilmu agama maupun ilmu umum. Di antara ilmuwan-ilmuwan tersebut adalah Ibnu Sina, al-Farabi, Ibnu Rusdy, al-Kindi, al-Khawarizmi, Umar Khayyam, dan masih banyak lagi yang lain. Hadirnya buku Ilmuwan-Ilmuwan Muslim Pengubah Zaman ini tidak lain untuk lebih mengenalkan pembaca tentang profil para ilmuwan muslim tersebut. Agar lebih lengkap, dibahas pula tentang tradisi keilmuan dalam sejarah Islam. Tentunya ini menjadi penting karena para ilmuwan muslim dengan berbagai karyanya, terbukti telah turut andil dalam membangun peradaban dunia saat ini.

Eksemplar:

No Kondisi Harga Ketersediaan Lokasi Perpustakaan Lokasi Penyimpanan