<< / >>

Deskripsi:

Esai intelektual sengaja dipilih menjadi judul buku ini, tentu berkaitan erat dengan lahirnya ide berbagai tulisan yang ada. Lahir dari refleksi fenomena yang tak pernah memperoleh respons – mungkin fenomena sudah kebal dan benci– atas suguhan intelektual. Apatah lagi menjadi dasar kebijakan –malu akibat penyakit gengsi atas ketakmampuan– semakin ide-ide tulisan menjadi semakin termarginalkan. Mungkin pula zaman sedang bergulir menjadi “era malas berpikir keras” menjadikan daya imajinasi intelektual dianggap suatu yang tak diperlukan. Terlepas dari semuanya, Harian Riau Pos hadir menjadi media “kegalauan intelektual” untuk dibaca (atau mungkin hanya dilihat saja). Akan tetapi, kepuasan menuangkan dalam tulisan jauh lebih utama. Biarlah pembaca yang rindu memiliki martabat atau generasi yang akan datang untuk menilai dan merenung apa yang ada pada zaman ini.

Eksemplar:

No Kondisi Harga Ketersediaan Lokasi Perpustakaan Lokasi Penyimpanan