Syukur alhamdulillah. Akhirnya buku yang kami beri judul “Enzim dalam Siklus Krebs” rampung juga. Ini semua berkat Allah swt., Tuhan pemilik langit dan bumi berserta isinya atas anugerah waktu, kesempatan, pikiran serta ide kepada kami, penulis, sehingga dapat menyusun buku ini hingga tuntas. Dalam kesempatan ini kami mencoba memperkenalkan tentang siklus Krebs atau siklus asam sitrat atau siklus asam trikarboksilat, yang akrab disebut-sebut dan tak luput dibahas dalam biokimia, karena peranannya sangat penting dalam metabolisme. Siklus asam sitrat adalah serangkaian reaksi kimia untuk melepaskan energi yang tersimpan melalui oksidasi asetil- KoA yang berasal dari karbohidrat, lemak, dan protein. Siklus ini digunakan oleh organisme yang bernafas (bukan organisme fermentatif) untuk menghasilkan energi, baik dengan respirasi anaerobik atau respirasi aerobik. Banyak enzim yang terlibat dalam siklus ini, mulai dari Sitrat sintase (bab-2), Akonitase (bab-3), Isositrat dehidrogenase (bab- 4), Oksoglutarat dehidrogenase (bab-5), Suksinil Koenzim-A sintetase (bab-6), Suksinat dehidrogenase (bab-7), Fumarase (bab-8) dan Malat dehidrogenase (bab-9). Kami mencoba memperkenalkan enzim-enzim ini kepada pembaca, untuk menyadari betapa Allah begitu sayang sama kita demi kemudahan dalam kehidupan kita. Berkat mesin enzimatis ini kita dapat hidup dengan normal, tetapi jika salah satunya tidak bekerja akan menimbulkan bencana dalam tubuh kita. Begitu juga dengan mitokondria (bab-10), turut juga kami ulas sebagai gambaran bahwa enzim-enzim tersebut bekerja di dalam mitokondria untuk menghasilkan energi. Mitokondria sangat penting. Peran mitokondria yang paling menonjol adalah untuk menghasilkan mata uang energi sel, ATP (yaitu, fosforilasi ADP), melalui respirasi dan untuk mengatur metabolisme sel. Kumpulan reaksi sentral yang terlibat dalam produksi ATP secara kolektif dikenal sebagai siklus asam sitrat, atau siklus Krebs. Namun, ii | Enzim dalam Siklus Krebs mitokondria memiliki banyak fungsi lain selain produksi ATP. Apa fungsi lainnya? Di dalam bab-10 ini Anda akan menemukannya. Selain mitokondria, yang kami anggap perlu dikemukakan ialah sitosol. Apa itu sitosol? Istilah "sitosol" pertama kali diperkenalkan pada tahun 1965 oleh H. A. Lardy, dan pada awalnya mengacu pada cairan yang dihasilkan dengan memecah sel dan membentuk pelet semua komponen yang tidak larut dengan ultrasentrifugasi. Ekstrak sel yang larut seperti itu tidak identik dengan bagian yang larut dari sitoplasma sel dan biasanya Sitosol adalah tempat sebagian besar metabolisme pada prokariota, dan sebagian besar metabolisme eukariota. Misalnya, pada mamalia, sekitar setengah dari protein dalam sel terlokalisasi di sitosol. Data paling lengkap tersedia dalam ragi, di mana rekonstruksi metabolisme menunjukkan bahwa sebagian besar proses metabolisme dan metabolit terjadi di sitosol. Jalur metabolisme utama yang terjadi di sitosol pada hewan adalah biosintesis protein, jalur pentosa fosfat, glikolisis dan glukoneogenesis. Lokalisasi jalur dapat berbeda pada organisme lain, misalnya sintesis asam lemak terjadi pada kloroplas pada tumbuhan dan pada apikoplas pada apikompleksa. Dalam memahami siklus asam sitrat, setidaknya ada tiga ilmuwan biokimiawan penting yang banyak berperan dan terlibat langsung dalam penemuan tersebut, sehingga atas karya dan jasa mereka (Hans Krebs , Frizt Albert Lipmann dan Albert Szent- Gyorgyi) menerima hadiah Nobel tentang Fisiologi atau Kedokteran. Pada tahun 1953 Krebs dan Lipmann menerima Hadiah Nobel tentang Fisiologi dan Kedokteran atas penemuan siklus asam sitrat. Jauh sebelumnya, ada Albert Szent-Gyorgy, yang menerima hadiah nobel tentang fisiologi atau kedokteran pada tahun 1937, sekaitan dengan penemuan rangkaian siklus Krebs. Dengan membaca biografi singkat ketiga ilmuwan biokimiawan tersebut di atas, akan memudahkan kita memahami siklus Hasil temuan mereka dan akan memperkaya khasanah keilmuan kita akan enzim-enzim yang terlibat dalam metabolisme yang diuraikan dalam siklus asam trikarboksilat tersebut di atas. Enzim dalam Siklus Krebs | iii Demikianlah, semoga bermanfaat bagi kita semua. Tak ada gading yang tak retak, begitu pula dengan tulisan yang kami rangkai ini, juga ada kekurangannya. Semoga kekurangan yang akan menjadi inspirasi bagi kami untuk membuatnya lebih sempurna. Semoga.