Saat ini kita hidup pada era globalisasi, era yang memungkinkan terjadinya konektivitas antarruang dan waktu. Kondisi ini mengubah cara bertukar informasi, berdagang, dan perilaku konsumsi. Realitasnya, kehidupan di dunia bersifat dinamis sehingga kreativitas menjadi aset tidak ternilai bagi pengembangan ekonomi. Atas dasar inilah mulai berkembang ekonomi kreatif. Ekonomi kreatif merupakan suatu konsep yang menempatkan kreativitas dan penge¬tahuan sebagai aset utama dalam menggerakkan ekonomi. Istilah ekonomi kreatif mulai dikenal sejak terbitnya buku berjudul The Creative Economy: How People Make Money from Ideas. Buku ini ditulis oleh John Hawkins pada tahun 2001. Menurut John Hawkins, ekonomi kreatif adalah kegiatan ekonomi dalam masyarakat yang menghabiskan sebagian besar waktunya untuk menghasilkan ide, tidak hanya melakukan hal-hal yang rutin dan berulang. Bagi masyarakat, menghasilkan ide merupakan sesuatu yang harus dilakukan untuk kemajuan. Setiap anak pada dasarnya bersifat kreatif. Sikap kreatif dan mandiri sebagai bentuk kecakapan emosional. Dalam dunia pendidikan, sikap ini ikut menunjang terbentuknya kepribadian anak. Dalam dunia usaha, kreatif dan mandiri ikut menunjang keberhasilan usaha. Dalam konteks persaingan global, sikap kreatif menjadi keunggulan bangsa. Oleh karena itu, sikap kreatif dan mandiri perlu dipupuk untuk meningkatkan daya saing bangsa. Sebagai upaya memupuk sikap kreatif, kami hadirkan buku berjudul Ekonomi Kreatif: Menumbuhkan Gagasan Kreatif dan Menciptakan Peluang. Dengan buku ini diharapkan pembaca bisa menemukan, mengembangkan, dan mewujudkan sikap kreatif. Buku ini layak sebagai acuan pembaca untuk menumbuhkan jiwa kewirausahaan. Akhirnya, buku ini juga dapat menunjang gerakan literasi. Selamat membaca!