<< / >>

Deskripsi:

NASKAH ini dimulai satu setengah tahun setelah tsunami menghantam Aceh dan beberapa tempat lain di sekitar Lautan Hindia. Naskah ini saya tutup 26 Desember 2010, persis enam tahun setelah malapetaka itu. Seperti ketika tsunami menghancurkan Kota Lisbon di tahun 1755, kejadian yang mengerikan di tahun 2004 itu menyentak perasaan dan pikiran—dan membuat banyak orang bergulat untuk menjelaskan atau mencari penjelasan tentang masalah mala. Usaha itu cenderung melahirkan pelbagai bentuk theodise, yang menegaskan ada hubungan keburukan, kekejian, dan bencana dengan Tuhan dan desainnya yang adil. Kata “theodise” dari theos dan dik?, “Tuhan” dan “keadilan”. Tapi tentu saja menyinggung “Tuhan” dan “keadilan” akan segera menyinggung manusia: keyakinannya, keraguannya, hasratnya, pergulatannya, subyektivitasnya, kefanaannya, kemustahilannya, dan anomalinya. Yang saya tulis ini sebuah renungan tentang itu semua, menyusuri berbagai bacaan, yang saya sebut atau tak saya sebut, yang saya setujui dan saya ragukan, yang saya pinjam atau saya tolak. Bentuknya catatan-catatan yang bersambung, meskipun tak dimaksudkan untuk menyatu padu, karena tiap fragmen saya biarkan bisa berkembang ke arah yang berbeda.

Eksemplar:

No Kondisi Harga Ketersediaan Lokasi Perpustakaan Lokasi Penyimpanan