Kebutuhan pupuk yang meningkat tidak diimbangi dengan ketersediaan pupuk yang mencukupi, bahkan harga pupuk kimia (umumnya pupuk anorganik) melambung tinggi.Kondisi "perpupukan", terutama pupuk kimia, yang kurang menguntungkan ini dapat diatasi dengan meningkatkan penggunaan pupuk organik (kompos), seperti pupuk kandang, pupuk hijau, atau humus. Dengan demikian, kebutuhan pupuk organik akan semakin meningkat dan hal ini harus diimbangi dengan ketersediaannya yang lebih terjamin.Ketersediaan pupuk organik berkaitan dengan pembuatan pupuk tersebut. pembuatan pupuk organik umumnya melalui proses pengomposan. Bila terjadi secara alami, proses pengomposan membutuhkan waktu yang relatif lama. Untuk Penebar Swadaya3 membuat pupuk kompos dibutuhkan waktu 2—3 bulan (bahkan ada yang sampai enam bulan). Untuk membuat pupuk kandang dibutuhkan waktu sekitar 3—4 bulan. Waktu pembuatan yang relatif lama mengakibatkan ketersediaan pupuk organik kurang terjamin kontinuitasnya.Permasalahan tersebut ternyata menjadi pemikiran para ahli biokimia. Mereka mencari jalan untuk mempercepat proses tersebut. Dari waktu pengomposan beberapa bulan dipercepat menjadi hanya beberapa minggu saja (2—3 minggu). Dengan demikian, ketersediaan kompos dapat lebih dijamin