“Language is the house of human being” demikian ungkapan dari Martin Heidegger, seorang filsuf eksistensialis dari Jerman. Ungkapan tersebut mengandung makna yang dalam, yakni betapa pentingnya bahasa itu sebagai cerminan dari diri seseorang. Makna mendalam ungkapan tersebut juga berlaku bagi para calon Sarjana Hukum. Setiap kata dalam bahasa hukum mengandung makna karena itu penyusunannya harus tepat. Bahasa Hukum Indonesia Edisi 2 disusun dengan tujuan membantu para mahasiswa di Fakultas Hukum agar mampu menyusun kalimat yang benar, tepat, serta punya makna yang jelas. Selain itu, dengan buku ini diharapkan mahasiswa mampu berpikiri logis, runut, dan jelas, tidak sekadar pintar omong, tetapi omongannya bermakna karena kalimat- kalimat yang dibuatnya dapat dimengerti dengan mudah, sesuai dengan kaidah-kaidah bahasa hukum. Dengan bahasa berbobot, sebagaimana termuat dalam ungkapan Martin Heidegger di atas, para sarjana hukum menunjukkan dirinya sebagai kaum intelektual yang berbobot.