Perjalanan ATMI selama 50 tahun tidak lepas dari sejarah perkembangan masyarakat baik secara global maupun secara lokal. ATMI berkembang bersamaan dengan tahapan-tahapan perubahan di masyarakat. Melalui berbagai tahapan perubahan tersebut, ATMI terus berkomitmen pada karya vokasi dan mampu beradaptasi dengan memodifikasi business model - nya sesuai dengan situasi sejarah dengan segala aspeknya. Berangkat dari gagasan membawa model pendidikan Dual System khas Swiss-Jerman ke Indonesia, ATMI menerapkan sekaligus mengembangkan sendiri model pendidikannya agar sesuai dengan konteks Indonesia. Model pendidikan tersebut dinamakan Production Based Education and Training (PBET). PBET ini dikembangkan sebagai jembatan antara Dual System dan CBT (Competency Based Training) sebagai cara adaptasi ATMI terhadap situasi masyarakat, seperti masih kurangnya dukungan industri dan penyesuaian dengan regulasi pemerintah. Model pendidikan ini menghadirkan karakter industri dalam pendidikan sehingga tujuan pendidikan vokasi untuk membentuk peserta didik memiliki soft skill dan hard skill yang unggul dan sesuai tuntutan dunia industri dapat terpenuhi. Model pendidikan ala ATMI ini juga telah ditularkan dan terus dikembangkan dengan harapan dapat memberikan sumbangan bagi dunia vokasi di Indonesia. Kehadiran industry 4.0 yang khas dengan masifnya penggunaan teknologi informasi dan komunikasi menjadi dunia baru yang harus dimasuki pula oleh ATMI. Pengalaman 50 tahun menggeluti dunia vokasi dapat menjadi modal kuat bagi ATMI untuk terus berkomitmen sekaligus terus ber-inovasi agar dapat berkembang lebih besar sebagai lembaga vokasi dan memberi dampak positif bagi masyarakat, bangsa, dan negara.