Kata demi kata yang tersusun dalam setiap aksara, aku mencoba memahami, mencoba mengerti. Adakah ungkapan yang mampu membuat airmata seketika jatuh berantakan? Kalimat yang berbaris mewakili setiap rasa yang begitu menggetarkan, menjadikan semuanya terasa melegakan. Aksara ini berawal dari kepercayaan yang berujung pada sebuah penghianatan. Entah kebodohan atau rasa percaya yang melekat. Namun satu, kami percaya ada kebahagiaan dalam setiap luka, ada senyum yang terukir dan tangis tak berkesudahan. Akan kembali lagi sinar Arunika dan Swastamita yang memeluk erat dalam setiap langkah perjalanan, meski dalam cerita yang berbeda. Rasa kehilangan itu sampai kini masih terasa, bahkan kesedihan sering menghantui. Tapi satu yang membuat kami begitu kuat, ada Arunika dan Swastamita yang siap menyapa disetiap harinya meski mereka sempat menjadi hal yang sangat menyakitkan. Rasa sayang yang awalnya begitu besar kini berubah menjadi kekecewaan yang sangat mendalam, hingga lupa bagaimana cara untuk bangkit kembali, ikhlas dan rela tanpa dendam yang tertanam dalam hati membuat senyum kembali merekah dibibir, berfikir badai telah berlalu dan luka mulai mengering. Kini bersiap untuk kebahagiaan yang lebih besar. Dan kenyakinan bahwa esok Arunika dan Swastamita akan menghangatkan kembali.