Ayyara Maheswari, seorang anak gadis berumur 14 tahun yang serba ingin tahu. Belakangan ini, Ayya sering menerima surat misterius tanpa identitas; tanpa prangko. Entah siapa pengirimnya, surat itu selalu berisikan nasihat-nasihat hidup yang tak menyedihkan, penuh renungan. Lebih anehnya lagi, surat itu dialamatkan, “Teruntuk Kanaya.” Tentu saja Ayya sadar bahwa surat itu bukan untuknya. Tetapi, mengapa surat itu selalu ada dalam kotak pos surat di depan gerbang rumahnya? Dengan rentetan kisah penuh haru yang Ayya alami, surat itu selalu bisa “meramalkan” sesuatu yang tak bisa diramalkan. Benar sekali, surat itu selalu memberi nasihat-nasihat “aneh” pada Ayya sesuai dengan penderitaan yang sedang dialaminya. Apakah penulis surat itu adalah seorang peramal? Ataukah jelmaan malaikat? Dengan gaya ceritanya yang khas penuh ironi, Andi akan mengajak pembaca untuk menjadi “detektif” sekaligus “filsuf” dalam bukunya ini. Sangat unik, bahwa ia telah menulis genre pengembangan diri yang dikemas dengan cerita fiksi, juga berhasil membawa pembaca pada perenungan hidup dari sudut kacamata yang berbeda.