Dalam rangka pengembangan perkoperasian, sistem pembukuan akuntansi perlu mendapatkan perhatian khusus. Melalui penerapan akuntansi yang baik dapat disajikan laporan pertanggung jawaban keuangan yang wajar dan apabila dilakukan tepat waktu sangat bermanfaat sebagai sumber informasi untuk berbagai pemangku kepentingan (stakeholder), misal, instansi pajak, pihak kreditur/bank, atau instansi lainnya yang terkait. Akuntansi juga merupakan alat manajemen yang berfungsi memberikan informasi yang berguna bagi manajemen koperasi dalam mengambil keputusan-keputusan secara cepat dan tepat. Oleh sebab itu para pengurus, pengawas, manajer, dan karyawan koperasi harus mengetahui bahwa sistem pengendalian akuntansi harus dilaksanakan dalam setiap kegiatan usaha untuk mencapai tujuan organisasi. Setiap koperasi harus menyelenggarakan akuntansi yang menerapkan secara konsisten Standar Akuntansi Keuangan (SAK) Indonesia untuk koperasi, sehingga laporan keuangan yang merupakan produk akhir dari akuntansi bila diaudit oleh koperasi jasa audit (KJA) dan/atau kantor akuntan publik (KAP) dapat memberikan opini wajar tanpa pengecualian (unqualified opinion).