<< / >>

Deskripsi:

“Saranghae.” ucapnya tiba-tiba sambil mengecup keningku. Wajahnya yang tampan kini dihiasi senyuman manis nan tulus. Sama sekali tidak romantis, sebenarnya. Menyatakan cinta disiang bolong, ditengah perjalanan menuju restoran o-jingo. Tapi toh aku malah balas mencium sebelah pipinya dan berkata, “Na do saranghae.” Sejujurnya, aku masih saja tidak mengerti mengapa aku bisa menjadi satu-satunya cewek yang sukses membuatnya jatuh cinta (nyaris) tanpa alasan. Kalau bukan karena campur tangan Tuhan, mungkin karena gaya menariku di panggung noraebang yang (agak) ketinggalan jaman (hohoho). Aku tak tahu jawabannya, dan mungkin, tak akan pernah tahu. Tapi yang pasti, kali ini, bukan hanya jantungku yang berdebar kencang saat menatap wajah tampannya, namun suara dalam kepalaku juga berkali-kali membisikkan nama itu

Eksemplar:

No Kondisi Harga Ketersediaan Lokasi Perpustakaan Lokasi Penyimpanan