Kebiasaan orang Minangkabau untuk meninggalkan rumah dan mencari peruntungan di tempat yang jauh sudah sering dibicarakan. Siswa dari setiap sudut dunia mempelajarinya untuk PhD mereka. Ditelusuri segala aspek praktiknya, penyebabnya, dampaknya bagi masyarakat baik secara sosial maupun ekonomi, sejarahnya, bagaimana bedanya sekarang dengan puasa dan sebagainya, tetapi bagi masyarakat Kotopanjang, seluruh civitas akademika dan kepentingan sosial politik tidak relevan. Persetan dengan teori ini dan itu. Siapa yang peduli dengan pendapat si anu tentang topik itu? Bagi mereka, itu memiliki satu tujuan yang sangat jelas. Ini sangat meningkatkan nilai dan status seorang anak muda yang kembali ke rumah untuk memasuki pasar pernikahan. Jadi, tidak heran, sejak ia kembali ke desa dari Amerika Serikat kurang dari sebulan sebelumnya, nama Samsir sudah ada di lidah semua orang. Setiap keluarga dengan anak perempuan yang sudah cukup umur untuk menikah sedang mempertimbangkan kemungkinan menjadikan pria muda dengan gelar doktor dari Harvad itu sebagai menantu mereka.