ntah fiksi ataukah fakta sejarah, kisah cinta terlarang yang berawal dari tradisi lisan, tersebar dari mulut ke mulut itu, setidaknya telah memberikan gambaran nyata bahwa, sejak zaman Sangkuriang di tanah Sunda, Sekar Sungsang di Negara Dipa, bahkan ketika itu agama-agama samawi di bumi terbatas penganutnya, masyarakat sudah menentang perkawinan sedarah. Lana adalah buah perkawinan sedarah itu, cinta terlarang yang sangat pemali di mata urang banua yang islami! ~o0o~ “Saya pernah nonton film horor, justru menangis. Bukan karena takut, tapi haru. Baru kali ini saya membaca novel sedih, tapi banyak tertawa karena penyajiannya lucu.” ~~Dwi Septiani Rahmadani, S.Pd., Guru MAN Pelaihari, Tala. “Tadinya saya menganggap mencampuradukkan bahasa daerah dengan bahasa Indonesia bisa merusak bahasa. Tapi, setelah membaca novel ini, bahasa Banjar bisa memberikan sumbangan sangat bermakna bagi kosakata bahasa Indonesia.” ~~Saberansyah, M.Pd., Ketua MGMP – BI SMK Kota Ban
No | Kondisi | Harga | Ketersediaan | Lokasi Perpustakaan | Lokasi Penyimpanan |
---|