<< / >>

Deskripsi:

Qiro’at adalah salah satu cabang ilmu dalam ‘Ulumul Qur’an, namun tidak banyak orang yang tertarik kepadanya, kecuali orang-orang tertentu saja, biasanya kalangan akademik dan pesantren qiro’ah. Bannyak faktor yang menyebabkan hal itu, diantaranya ilmu ini tidak berhubungan langsung dengan kehidupan dan muamalah manusia sehari-hari, tidak seperti ilmu fiqih, hadits, dan tafsir misalnya, yang dapat dikatakan berhubungan langsung dengan manusia. Hal ini dikarenakan ilmu Qiro’at tidak mempelajari masalah-masalah yang berkaitan secara langsung dengan halal-haram atau hukum-hukum tertentu dalam kehidupan manusia. Kajian Qiro’at Sab’ah banyak diajarkan dimana-mana, akan tetapi tidak semua Pondok Pesantren dan Lembaga Pengajian mengajarkan materi Qiro’at Sab’ah, hanya sebagian kecil yang mengajarkannya. Faktor penyebabnya adalah disamping sulitnya dalam mempelajari Qiro’at Sab’ah, ilmu Qir’at Sab’ah sendiri sulit diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari, juga faktor utamanya adalah keterbatasan orang yang ahli dalam ilmu Qiro’at Sab’ah dan minimnya kemauan untuk mempelajarinya baik anak-anak maupun orang dewasa. Sebelum kajian dibuat secara mendalam, penulis menganggap bahwa fenomena amalan pembacaan al-Qur’an qiro’at dalam masyarakat penghafal alQur’an semakin berkembang pesat seiring dengan penumbuhan institusi tahfiz pemerintah dan swasta diseluruh negara. Malah, mata pelajaran qiro’at telah diterapkan dalam silibus pembelajaran di sekolah-sekolah agama melalui Kelas Kemahiran al-Qur’an (KKQ) dan sebagainnya. Ini menunjukan bahwa bacaan al-Qur’an berqiro’at antara unsur penting dalam pengetahuan dan pemahaman untuk seorang pelajar, lebih-lebih lagi untuk penghafal al-Qur’an. Kajian ini amat penting untuk diketengahkan dan disebarkan kepada kelompok masyarakat supaya masyarakat akan merasa lebih dekat dan memahami Ilmu Qiro’at. Dengan demikian, masyarakat dapat memahami alQur’an dan mengamalkan isi yang terdapat di dalamnya serta dapat mempraktikkan Ilmu Qiro’at ini dalam kehidupan sehari-hari. Ilmu ini juga sangat penting supaya masyarakat lebih mengetahui tentang adanya keragaman gaya bacaan dalam al-Qur’an dan tidak menyalahkan antara satu sama lain sehingga terjauh dari fitnah. Maka dari itu, tidaklah berlebihan apabila salah satu qiro’at tersebut diangkat dalam pembicaraan akademis sebagai bentuk usaha dalam menghidupkan kembali qiro’at yang telah tenggelam serta mejadi apresiasi wawasan keilmuan Islam terkhusus dalam bidang qiro’at itu sendiri. Terkhusus untuk qiro’at Nafi’ riwayat Warys yang pada dasarnya mencakup sebagian besar kaidah dan memiliki banyak perbedaan dengan qira’ah ‘Ashim riwayat Hafsh

Eksemplar:

No Kondisi Harga Ketersediaan Lokasi Perpustakaan Lokasi Penyimpanan