Pernikahan Arthur MeClain dengan Athena sama sekali tidak atas dasar paksaan. Meski tanpa cinta, keduanya justru diuntungkan dari perjannjian pernikahan mereka. Bak malaikat, Athena datang menawarkan diri untuk dipersunting oleh Arthur ketika pria itu putus asa mancari istri atas desakan ibunya. Wanita berpipi mulus itu dengan percaya diri meminta Arthur manikahinya tanpa imbalan apapun selain memberinya tempat tinggal. Bahkan, Athena tidak memusingkan wanita-wanita yang setiap malam silih berganti dibawa pulang Arthur. Bagi Athena, yang penting ia mempunyai tempat berlindung. Meski tinggal bersama, mereka tidak saling mengetahui bahwa di saat Athena menjerit karena masa lalu yang datang ke dalam mimpinya. Arthur pun sedang mengatur napasnya karena cekikan dari masa depan keduanya. Lantas, bagaimana jadinya pernikahan yang dijalani oleh dua orang yang pernah terluka? Akankah mereka semakin hancur karena trauma di masa lalu, atau justru saling menyelamatkan?