"Kematiannya adalah kesuraman bagi kami" Bukankah kita telah memerdekakan yang budak dan yang blangsak, sampai kita lupa bahwa waktu tak dapat melaju melebihi pikiranku dan pikiranmu? Begitu lagi sudut-sudut mata mereka, yang merajai alam  rayaku juga alam rayamu, pun mereka berhak atas alam rayanya sendiri. Kita bisu, kita kaku, setelah kepergian makhluk-makhluk kecil itu. "Ruhnya adalah sebagian dari keteguhan kami" Hari itu kesemrawutan mereka berhenti tanpa sebab. Lupa bagai amnesia, hilang bagai barang berharga. Kaki-kaki melangkah menyusuri hutan, mengikuti alur sungai layaknya panglima yang haus mangsa. (Pemakaman Terakhir)