<< / >>

Deskripsi:

Di zaman Orde Baru, jumlah partai politik di Indonesia hanya tiga. Namun, sejak era Reformasi 1998 hingga sekarang, jumlahnya membengkak sampai puluhan partai nasional maupun lokal. Jumlah yang besar ini tentu baik-baik saja dari sudut pandang dan kepentin an demokrasi. Tetapi, akan jadi masalah jika wakil-wakil partai politik itu menduduki jabatan di lembaga legislatif maupun eksekutif hanya mementingkan dirinya sendiri, bukan melayani publik. Contoh paling nyata adalah penyelewengan kekuasaan yakni korupsi. Begitu banyak wakil parpol yang terjerat kasus korupsi. Entah di lembaga DPR maupun di pemerin-tahan. Bahkan ajang Pilkada pun masih dijadikan lahan korupsi lewat praktik suap-menyuap. Orang-orang parpol itu telah menjadi masalah besar yang merugikan bangsa dan negara, dari sisi ekonomi maupun moral. Mengapa mereka sampai terpilih dan akhirnya berbuat korupsi? Pasti ada yang tidak beres dalam pola rekrutmen mereka. Maka, buku ini menawarkan pola-pola rekrutmen politik untuk kader-kader serta pengurus partai politik. Banyak hal yang perlu dibenahi dalam proses rekrutmen politik tersebut. Bila rekrutmennya tepat dan benar, maka akan melahirkan aktivis politik yang baik, bermoral dan berintegritas. Bahkan pola rekrut-men tersebut juga berimplikasi bagi munculnya pejabat atau pemimpin publik yang baik, bersih, dan mengabdi kepada publik. Sebuah buku yang menarik dan relevan dengan keadaan Indonesia saat ini.

Eksemplar:

No Kondisi Harga Ketersediaan Lokasi Perpustakaan Lokasi Penyimpanan