Dalam keremangan senja di pinggir laut Teluk Jakarta. Menatap lautan lepas, tak perduli riak ombak kecil yang memukul-mukul kakiku berulang kali. Angin senja memainkan rambut panjangku membuat rambut ini seolah berterbangan di sekeliling kepala. Sang surya perlahan mulai beranjak menuju peraduannya dengan memancarkan sinar jingganya untuk digantikan dengan rembulan yang perlahan terlihat disertai dengan warna malamnya. Mataku nanar menatap lautan luas dengan tangan kananku mengepal menyentuh dada, merasakan detak jantung serta merasakan pedih yang mendalam karena ada hati yang dititipkan di dalamnya tanpa tahu kapan si pemilik hati akan mengambilnya. Ya... ada hati seorang Ainsley Hamilton--kekasihku--lelaki berkebangsaan Amerika yang telah menitipkan hatinya untuk kujaga lima tahun lalu. Laki-laki yang telah pergi ke kampung halamannya di Benua Amerika tepatnya negara bagian Colorado. Laki-laki yang berjanji untuk kembali kepadaku mengambil hati yang telah dititipkan padaku untuk dilebur menjadi satu dalam satu ikatan janji suci. 'Aku akan menyusulmu ke sana Ainsley, menemukan serta meminta semua penjelasan atas terbuangnya waktuku selama lima tahun menunggumu dengan ketidakpastian. Tunggu aku Ainsley,' bisikku di antara deburan ombak dan desau angin laut. Deburan ombak masih terdengar dengan intens seirama dengan degup jantungku yang tidak sabar ingin segera mencarimu dengan membawa pertanyaan, "Perlukah hatimu tetap kujaga?"