“Apa bedanya nasibnya sekarang dengan dulu. Kalau dulu tak lebih dari penjara, sekarang juga penjara. Tapi dulu ia masih leluasa mondar-mandir. Sekarang ia hanya tontonan yang tak bisa bergerak untuk selama-lamanya. Barangkali kalau ada gempa bumi atau peperangan, ia bisa lagi beranjak. Tapi itu seperti mendoakan peristiwa berdarah, Amat bertentangan dengan prinsip hidupnya yang mencintai sesama manusia. Apalagi masih sama-sama satu negeri. Merdeka lalu bersedih. Ia tertimbun dalam kesulitan kembali.”
No | Kondisi | Harga | Ketersediaan | Lokasi Perpustakaan | Lokasi Penyimpanan |
---|