Buku Sejarah Nasional Indonesia yang dikatakan sebagai buku standar sejarah Indonesia telah dianggap sebagai sumber otentik di tengah masyarakat Indonesia. Buku itu dijadikan sejarah babon yang menjadi rujukan bagi penulisan sejarah Indonesia sehingga para pengajar sejarah menerapkannya dalam pengajaran sejarah Indonesia. Buku Sejarah Nasional Indonesia merupakan karya historiografis yang ditulis para sejarawan Indonesia setelah melalui proses panjang. Namun seiring perkembangan kajian kesejarahan dan peralihan dari era Orde Baru ke era reformasi, para sejarawan kemudian berupaya melengkapi buku Sejarah Nasional Indonesia yang diterbitkan pada masa pemerintahan Presiden Soeharto itu sehingga muncul buku Indonesia dalam Arus Sejarah yang diterbitkan pada masa pemerintahan Presiden Soesilo Bambang Yudoyono. Dalam konteks historiografi sejarah Indonesia, ungkapan ‚pelurusan sejarah? sebenarnya bukanlah sesuatu yang tabu. Di era keterbukaan dan kebebasan penyampaian pendapat secara bertanggung jawab seperti saat sekarang, sejarawan-sejarawan independen dapat menjadi garda depan dalam penulisan sejarah Indonesia yang lebih mengutamakan akurasi data, objektivitas interpretasi, dan kejujuran ilmiah sehingga mampu mengarahkan pemerintah supaya mengeluarkan kebijakan yang terkait kesejarahan nasional dengan landasan historis yang akurat. Dengan demikian, fungsi sejarah sebagai pencerah kehidupan bagi setiap generasi yang dilahirkan bangsa Indonesia dapat direalisasikan.