<< / >>

Deskripsi:

Dari Pulau Sulawesi, tepatnya di Kota Sutera Kabupaten Wajo, adalah Lataddampare Puang Rimaggalatung, Arung Matowa Wajo ke-IV (1491-1521) mengajarkan sebuah filosofi kepemimpinan, “monriyolo patiroangngi, monri tengnga paraga-ragai, monri onri paampi’i”. Arti ungkapan galigo ini sama persis dengan filosofi pemikiran pendidikan Ki Hajar Dewantara “Ing Ngarso Suntulodo, Ing Madya Mangunkarso, Tut Wuri Handayani”. Pemikiran Ki Hajar Dewantara, kemudian diangkat kembali melalui Merdeka Belajar Episode ke-5, yakni Pendidikan Guru Penggerak. Drs, Andi Page, M.M. (Kepala UPT SMA Negeri 4 Wajo) dalam suatu kesempatan memuji kehadiran Guru Penggerak di Sekolah yang dipimpinnya dengan kalimat “Alhamdulilah, baru satu Calon Guru Penggeraknya SMA Negeri 4 Wajo, sudah terasa perubahan positif di sekolah. InsyaAllah SMAN 4 Wajo akan jadi Sekolah Penggerak yang bisa menggerakkan sekolah lain untuk mewujudkan Merdeka Belajar di Kabupaten Wajo” Sekretaris Komisi IV DPRD Kabupaten Wajo, Drs. H. Mohammad Ridwan juga mengungkapkan bahwa “Luar biasa. Mereka dengan berani, telah melakukan lompatan spektakuler menerobos kebijakan Mas Nadiem, MERDEKA BELAJAR. Ujian sekolah dengan pendekatan DIFFERENSIASI telah mereka lakukan. Lahir pula aplikasi yang berbasis teknologi informasi dari tangan dingin nan cerdas para GURU PENGGERAK di Kampus Cemara itu. Banyak sudah prestasi bertaraf Internasional, nasional dan lokal oleh mereka para siswa, telah ia torehkan. Ada ratusan judul buku hasil cipta anak-anak mereka sedang berproses mendapatkan register ISBN. Hebat....hebat.... kalian semua hebat, dan itulah buah manis dari sebuah kebijakan MERDEKA BELAJAR. Bravo buat kalian, jangan pernah berhenti berinovasi.....” Olehnya itu, buku ini hadir untuk membantu pembaca menatap guru penggerak, mewujudkan Profil Pelajar Pancasila, dan melaksanakan Merdeka Belajar.

Eksemplar:

No Kondisi Harga Ketersediaan Lokasi Perpustakaan Lokasi Penyimpanan