<< / >>

Deskripsi:

Hubungan antara Indonesia dan Malaysia selalu dibungkus dengan adigium “budaya serumpun”, “saudara sepadan” dan “bahasa yang sama”. Namun demikian, dalam dinamikanya, khususnya dalam hubungan bilateral, selama dekade terakhir sering terganggu dengan isu-isu pekerja asing dan sengketa batas wilayah. Bahkan, sering pula terjadi ketengan akibat perkara warisan budaya Indonesia-Malaysia. Tanpa disadari, justru dinamika tersebut telah mendorong kedua negara untuk terus “berlomba” dalam memajukan pembangunan kebudayaannya. Peluang yang diberikan UNESCO, seperti pendaftaran Memory of the Word dan pendaftaran budaya takbenda lainnya telah dimanfaatkan kedua negara untuk mendaftarkan berbagai mata budaya ke tingkat internasional. Dalam rangka itu pula, berbagai kajian bidang bahasa, sastra dan budaya menjadi penting untuk dijadikan “naskah akademik” khazanah warisan budaya yang dianggap potensial. Sebagai negara yang memiliki batas kebudayaan yang “tipis”, maka antara Indonesia dan Malaysia mestilah tercipta “seni bercinta” untuk terus membina kemesraan kedua negara. Hal ini dimaksudkan agar tidak ada lagi isu pengakuan sepihak mata budaya pada masa mendatang.

Eksemplar:

No Kondisi Harga Ketersediaan Lokasi Perpustakaan Lokasi Penyimpanan