<< / >>

Deskripsi:

Indonesia adalah salah satu produsen utama udang dunia. Tahun 1990-an Indonesia menjadi produsen udang windu (Penaeus monodon) terbesar di dunia dengan produksi udang budi daya mencapai 250.000 pada tahun 1994 dan ekspor tertinggi dicapai pada tahun 1992 sebanyak 140.000 ton. Namun, prestasi yang membanggakan sekaligus menguntungkan secara ekonomi tersebut tidak bertahan lama. Tahun 1993 udang windu mulai diserang penyakit bintik putih (white spot) atau White Spot Syndrome Virus (WSSV). Virus ini meluluh-lantakkan industri perudangan nasional. Ekspor udang windu Indonesia yang pada tahun 1992 mencapai 140.000 ton turun menjadi 53.000 ton pada tahun 1999. Tambak terlantar atau ”tambak parkir” ada di mana-mana. Demikian pula panti benih atau hatchri (hatchery) terbengkalai karena tidak memproduksi benih udang atau benur, diikuti dengan kredit macet dan pengangguran yang sebelumnya tidak pernah terpikirkan. Industri perudangan mulai menggeliat ketika pada 2000-an muncul spesies baru, yakni udang putih dari Amerika Serikat dan Hawaii, yaitu udang vanname (Litopenaeus vanname) dan udang rostris (L. stylirostris). Kedua spesies berhasil meningkatkan produksi dan ekspor udang Indonesia. Walaupun kegagalan sering menghantui pembudi daya udang, namun kisah sukses juga selalu menyertai pembudi daya. Karena itu, budi daya udang tetap prospektif, walaupun dengan risiko besar. Dari kisah sukses para pembudi daya udang ditemukan berbagai inovasi yang patut disosialisasikan. Ada petambak yang berhasil karena melakukan persiapan tambak dan pengelolaan kualitas air yang ketat, ada yang menurunkan padat penebaran, menerapkan cara budi daya organik, polikultur atau tebar gilir, dan sebagainya. Berangkat dari situlah, penulis mencoba menyajikannya dalam buku ini. Penulis berharap buku ini berkontribusi pada bangkitnya industri perudangan nasional. Bagaimanapun, udang merupakan salah satu komoditas strategis di sektor perikanan, yang tidak hanya menyumbangkan devisa bagi negara, tetapi juga merupakan komoditas di mana banyak masyarakat menggantungkan hidupnya.

Eksemplar:

No Kondisi Harga Ketersediaan Lokasi Perpustakaan Lokasi Penyimpanan