<< / >>

Deskripsi:

Sering kenangan datang tak bilang-bilang. Misalnya saat duduk di meja makan, kau tak digugah rasa lapar, tapi justru dibanjiri ingatan. *** “Lohita, Ayah tahu, kamu mencintai buku-buku seperti Ayah mencintai besi-besi.” Begitulah kalimat pembuka surat itu. Lohita Sasi tidak pernah menyangka kalau kepergian ayahnya meninggalkan wasiat yang sulit dilaksanakan. Sebagai seorang pandai besi terkenal di Pacitan, ayahnya meminta untuk menjaga agar Besali (bengkel tempat kerjanya) tetap hidup. Tetapi, Lohita seorang perempuan. Apa yang bisa dia lakukan dengan besi-besi tua di bengkel ayahnya? Memang, ayahnya menyebut satu nama; Sapta. Namun, sudah lama Lohita menjaga jarak dengan pemuda itu.

Eksemplar:

No Kondisi Harga Ketersediaan Lokasi Perpustakaan Lokasi Penyimpanan